Kamis, 27 Mei 2010

Manajemen Perpustakaan

Perpustakaan merupakan jantung dunia... hmmm menurut saya judul buku ini tidaklah berlebihan, karena dengan qt membaca, maka khazanah kita pun semakin luas. jadi perpustakaan merupakan salah satu sarana kita untuk memperluas khazanah. apalagi klo kita seorang pelajar.... tentunya lebih banyak lagi buku-buku yang kita butuhkan.
Tapi sayangnya banyak hal-hal yang membuat kita malas ke perpus. mungkin karena ketika melihat sarana perpus, pegawai perpus, dan hal lainnya yang membuat qt berat untuk duduk diperpus ke perpus... maka diperlukan adanya sebuah manajemen perpus yang dapat menarik kita duduk di perpus.. hal ini harus kita lakukan demi masa depan bangsa ini...


Kenapa qt harus memanaj perpustakaan?
Alasannya karena :
- kurangnya minat baca warga Indonesia
- kurang nyamannya media-media dalam perpustakaan itu sendiri.
exc. buku-bukunya jadul, fasilitas2nya kurang enak, SDM nya kurang ramah, dsb.
Apa saja faktor2 yang mempengaruhi rendahnya minat baca dikalangan masyarakat atau pelajar Indonesia???
1. Latar belakang budaya (tidak terbiasa)
2. Kondisi kelas yang tidak mendukung,yakni
tidak adanya contoh dari orangtua, tidak adanya kompetisi membaca / bedah buku pada lembaga-lembaga tertentu.
3. menariknya media elektronika
4. Lingkungan (buku bermutu langka)
5. lebih suka berkumpul dan ngobrol
6. Kemampuan baca masyarakat kita rendah, artinya si anak membaca apa yang ia baca, tetapi ia tidak dapat memahami apa yang ia baca.

Tentunya ketika kita berbicara tentang rendah nya minat baca masyarakat kita, pasti ada hal yang mempengaruhinya. Hal-hal apa sajkah yang mempengaruhi dari minat baca masyarakat kita??
- sistim pendidikan
- kurikulum
- lingkungan
- tidak terbinanya perpustakaan
- tidak menariknya buku
- lemahya data beli masyarakat terhadap buku
- kurangnya promosi dari perpustakaan.

Sedangkan menurut "Frans M. Paker"
kelompok membaca dibedakan menjadi 4 kelompok;
1. orang yang tidak terbiasa membaca (membaca sewaktu-waktu saja)
2. Orang / kelompok yang suka membaca tentang komik, novel dll.
3. Kelompok yang memang sudah gemar membaca (sudah rutin membeli buku, dll)
4. Kelompok membaca sejati (yakni merupakan orang-orang yang sudah terbiasa berada pada kelompok pendidikan tinggi.

tulisan ini bersumber dari Ibu Sukasni, M.Pd. seorang dosen STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar